Automatic translation of this blog page: Terjemahan otomatis blog ini

Minggu, 02 Oktober 2011

Standar Pembelajaran Seni dan Budaya (Art and Humanities)


SALAH SATU MODEL STANDAR PENDIDIKAN SENI DAN BUDAYA
Untuk masuk ke uraian detail klik kanan setiap tulisan yang berwarna biru untuk link, kemudian pilih laman baru (open link new tab), agar halaman sebelumnya tidak hilang.
Silahkan lihat lain model (klik) :
Pengertian Umum
Seni mewakili kapasitas masyarakat untuk mengintegrasikan pengalaman manusia dengan kreativitas individu. Studi komprehensif seni memberikan kesempatan bagi semua siswa /mahasiswa untuk mengamati, merefleksikan dan berpartisipasi baik di bidang seni budayanya dan budaya orang lain (misalnya dalam negara yang memiliki dimensi multikultural). Studi berurutan di bidang seni dan humaniora memberikan pengetahuan dan keterampilan analitis yang diperlukan untuk mengevaluasi dan menganalisis secara kritis terhadap seni dan budaya. Pendidikan seni memberikan kontribusi bagi pengembangan warga negara yang produktif terutama bagi yang telah mendapatkan pengetahuan kreatif dan teknologi yang diperlukan untuk pekerjaan di abad ke-21.


Inti Pembelajaran Seni dan Budaya
Pengetahuan standar akademik untuk seni dan budaya menggabungkan dan mengembangkan beberapa komponen yang terintegrasi seperti berikut ini.
  1. Penerapan keterampilan pemecahan masalah (problem solving) 
  2. Praktik ekstensif dalam pemahaman sistem dasar simbol dan konsep-konsep abstrak dari seni dan budaya. 
  3. Penerapan keterampilan teknis dalam kinerja produksi praktis. 
  4. Pemahaman dan penerapan proses kreatif. 
  5. Pengembangan dan praktek keterampilan berpikir kreatif. 
  6. Pengembangan keterampilan komunikasi verbal dan nonverbal
Materi Pembelajaran Seni dan Budaya: Standar Akademik untuk Seni dan budaya menentukan rencana isi instruksional yang menguntungkan dan terukur bagi semua siswa dalam pengetahuan dan keterampilan, berikutnya memberikan dasar pembelajaran untuk studi lanjutan di bidang seni. Kesatuan tema dalam produksi seni, sejarah, kritik , dan estetika yang umum untuk setiap bidang studi dalam standar akademik dalam seni dan budaya sebagai berikut ini.


  • Pendidikan Tari  adalah seni bentuk gerak yang memenuhi kebutuhan manusia untuk menanggapi pengalaman hidup melalui gerak fisik.
  • Pendidikan Musik adalah bentuk seni aural yang memenuhi kebutuhan manusia untuk menanggapi pengalaman hidup melalui menyanyi, mendengarkan dan/ atau bermain alat musik.
  • Pendidikan Teater adalah sebuah bentuk seni interdisipliner yang memenuhikebutuhan manusia untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan melalui teks tertulis, penafsiran dramatis dan produksi multimedia.
  • Pendidikan Seni Visual merupakan bentuk seni spasial yang memenuhi kebutuhan manusia untuk menanggapi pengalaman hidup melalui gambar, struktur dan kerja taktil.
  • Pendidikan  Budaya  adalah pemahaman atas pencapaian dan integrasi pemikiran manusia.
  Uraian Materi (empat/4 aspek)


1.         Elemen dan Prinsip-prinsip setiap Bentuk Seni (Tari, Musik, Teater dan Seni Visual)
2.         Peragaan Tari, Musik, Teater dan Seni Visual
3.         Kosakata Setiap Bentuk Seni (Tari, Musik, Teater dan Seni Visual)
4.         Gaya  Produksi, Performa dan Pameran (Tari, Musik, Teater dan Seni Visual)
5.         Tema Bentuk Seni (Tari, Musik, Teater dan Seni Visual)
6.         Hasil Sejarah dan Budaya, Performa dan Pameran
7.         Fungsi dan Analisis Sesi Latihan dan Praktek
8.         Isu Keamanan  Seni
9.         Komunitas/masyarakat, Penampilan, dan Pameran
10.      Teknologi  Seni (Tari, Musik, Teater dan Seni Visual)
11.      Teknologi dalam konteks Budaya (Tari, Musik, Teater dan Seni Visual)

B. Seni dalam Konteks Budaya dan Sejarah (Tari, Musik, Teater dan Seni Visual)
1.         Konteks kerja  Seni
2.         Alur/tahapan Pekerjaan  Seni
3.         Gaya dan Genre/jenis karya   Seni
4.         Pandangan Sejarah dan budaya
5.         Sejarah dan Budaya Dampak terhadap Karya  Seni
6.         Kosakata untuk Konteks  Sejarah dan Budaya
7.         Wilayah dan geografi  seni
8.         Seniman Lokal
9.         Konteks-konteks  Filsafat   kerja seni
10.      Perbedaan Sejarah   seni
11.      Tradisi berkarya di bidang seni
12.      Tema umum  karya Seni
1.         Proses Kritik
2.         Kriteria Kritik
3.         Klasifikasi
4.         Kosakata  Kritik
5.         Tipe Analisa kritik
6.         Perbandingan kritik
7.         Bentuk Kritik  Seni
1.         Studi Filsafat
2.         Interpretasi/Penafsiran Estetika 
4.         Artistik Pilihan



Materi ini sebenarnya materi lama yang diungkapkan kembali, sebab sudah diseminarkan tahun 2009. Lembaran paper seminar itu dapat dilihat pada bagian bawah ini baik dalam laman maupun dalam format pdf. Semlok tahun 2009 itu hanya diikuti oleh kalangan terbatas, agar dapat dibaca oleh kalangan lain maka dimuat lagi pada blog ini. 

A. Materi masalah ini pernah di bahas pada 
Seminar Sehari Pendidikan Kesenian  di SMK-N 4 Padang, 26 Februari 2009 oleh penulis.    
(bisa juga di download dari file asli format Pdf.)

B. Untuk sebagai perbandingan lihat 

  1. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah  Tsanawiyah (MTs)
  2. Mata Pelajaran Seni Budaya untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)/ Madrasah Aliyah (MA)
  3. Materi mk Seni Budaya pada: guruvalah.20m.com/modul2_pengertian_seni_rupa.pdf (pelaksanaan di lapangan untuk MK seni dan budaya)
  4. Pembelajaran seni budaya di Indonesia mirip dengan yang ada pada PASS,Oklahoma,USA) dan direvisi sesuai dengan kebutuhan di Indonesia, namun akibatnya tidak utuh.Silahkan lihat pada: (1) Oklahoma State Departement of Education (AS), dan atau (2)Core Kurikulum Seni di OSDE itu  
  5. Lihat juga "materi ujian sertifikat guru seni rupa di NY Amerika (pdf)"
  6. Lihat tulisan  Ketut Nala Hari Wardana, dari Bali Post, yang mempolemikkan antara tujuan profesi seniman dan tujuan pendidikan yang justru melemahkan ilmu seni itu sendiri pada pembelajaran seni di sekolah umum di Indonesia. Memang lulusan sekolah umum itu bukan untuk menjadi seniman. Tetapi jangan mereduksi pengetahuan seni yang sebenarnya diperlukan  di sekolah umum. Mempelajari seni itu melingkupi 4 aspek seperti yang diuraikan di atas
Mungkin saja orang-orang Diknas, mengadaptasi Kurikulum Seni di OSDE, tetapi yang diuraikan pada tulisan ini bukan yang dari Oklahoma tetapi dari Pencylvania Universiti (AS), keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan. Kekurangan Kurikulum seni OSDE, karena tidak begitu jelas, menerangkan hubungan seni dengan budaya. Kurikulum ini berangkat dari perkembangan anak didik dan perkembangan murni dari bidang seni itu sendiri.
Berbeda dengan yang dari Pencylvania Universiti, sangat jelas menerangkan bagaimana hubungan seni dan budaya, misalnya dari segi produksi, penampilan dan teknologi seni. 

Catatan tahun 2013 (setelah kurikulum 2013) Mungkin uraian ini sulit dimengerti oleh guru-guru (dianggap tidak perlu) sebab sebagian besar bahannya adalah ber bahasa asing, tetapi ini adalah usaha untuk memperlihatkan dangkalnya pengetahuan yang dikembangkan dalam kurikulum lama, dalam menjelaskan hubungan seni dengan budaya.


Silahkan mengklik bagian-bagian uraian ini (4 aspek), dari tulisan yang berwarna biru (link).




Sering dilihat, yang lain mungkin penting